Kamis, 16 Desember 2010

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A.    MANUSIA
Manusia dialam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membenuk jaringan-jaringan system yang imiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dadari energi {ilmu kimia), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1)      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu Jasad, Hayat, Ruh, Nafs.
2)      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.      Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak
b.      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.       Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

B.    HAKEKAT MANUSIA
a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapa abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.



b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaa, dan kehendakyang terdapat dalam jiwa manusia. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
·         Perasaan intelektual
·         Perasaan estetis
·         Perasaan etis
·         Perasaan diri
·         Perasaan religious
·         Perasaan social

c.       Mahluk biokultural, yaitu mahlik hayati yang budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi factor-faktor hayati dan budayawi

d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religious. Semakin dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh ia dilepaskan dari kekhawatiran.

C.     KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi. Maka Hsu telah mengembangkan suatu persepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk sisial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi. Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Nomor 5 disebut kesadaran tak dinyatakan (unexpressed conscious). Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna. Nomor 1 disebut lingkaan hubungan jauh. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar. Usul Francis L.K Hsu, agar para ahli psikologi tidak hanya memakai konsep barat mengenai kepribadian itu, tetapi juga memperhatikan unsure hubungan mesra dan bakti itu.
D.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Pengertian kebudayaan menurut para ahli :
Seorang antropolog yaitu  E.B Tylor 1871 mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut : kebudayaan adalah konsep yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Koenjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya. Dan lain sebagainya.

E.     UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemuakan bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal yaitu :
·         System Religi
·         Sistem organisasi kemasyarakatan
·         System pengetahuan
·         Sistem mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
·         System teknologi dan peralatan
·         Bahasa
·         Kesenian




F.     WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

1.      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
Wujud ini disebut system budaya, sistemnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan kata lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.      Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi.

3.      Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mncapai tujuannya.

G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C. kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation(1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal mencangkup lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.      Hakekat hidup manusia (MH)
2.      Hakekat karya manusia (MK)
3.      Hakekat waktu manusia (WM)
4.      Hakekat alam manusia (MA)
5.      Hakekat hubungan manusia (MN)

H.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalamjalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan-kebudayaan lain.
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarkat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma, yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan juga tekhnologi, selera, rasa keinahan (kesenian) dan bahasa.

I.       KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai prilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang  setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan dengan dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain , proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.      Eksternalisai, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.      Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas objektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.      Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar