Kamis, 29 Maret 2012

Prilaku Keorganisasian

          Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.
          Berikut ini terlampir contoh kasus aksi para prilaku keorganisasian yang masih hangat saat ini yang dikutip dari mediaindonesia.com pada Rabu, 21/3/2012 oleh Syarief Oebaidillah.

“JAKARTA--MICOM: Sejumlah aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menolak ajakan Kemenpora untuk kunjungan ke China bersamaan dengan kunjungan Presiden SBY ke negeri itu pada 22-24 Maret ini. Mereka menilai yang ikut rombongan Presiden SBY tersebut sebaga pengkhianat rakyat. 

Hal tersebut dikemukakan Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Badrul Zaman, Wakil Presiden BEM Universitas Jayabaya, Tanggon, dan aktivis BEM Universitas Bung Karno (UBK) Deni, yang dihubungi Media Indonesia secara terpisah di Jakarta, Rabu (21/3). Mereka berbicara terkait ajakan Kemenpora kepada aktivis BEM untuk berkunjung ke China. Kuat dugaan ajakan tersebut untuk meredam aksi demo mahasiwa menolak kenaikan BBM. 

"Ini merupakan salah satu cara meredam gejolak kenaikan BBM, SBY ketakutan dengan gerakan mahasiswa yang sudah terang-terangan. Tunggu saja nanti, akhir Maret kami akan bergerak lebih besar menolak kenaikan BBM tersebut," kata Badrul yang akrab dipanggil Aat ini. 
Dia mengaku tidak ditawari ke Cina,namun bagi dia itu tidak penting sebagai mahasiswa harus mandiri. 
Menurut Aat, akhir Maret ini sebanyak 168 BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se Indonesia akan bergerak ke Jakarta melakukan aksi demo menolak kenaikan BBM. 
Aat berpendapat rencana kenaikan BBM membuat mahasiswa yang selama ini mengkritisi kebijakan Presiden SBY semakin kuat melakukan aksi demo. 
Aktivis BEM UBK, Deni, menambahkan tidak ada kata menurut kepada penindas rakyat. "Mereka yang pergi ke China merupakan penghianat rakyat. Ini bukti SBY mulai panik dan kalap sehingga mengajak aktivis ke China. Ini pastinya untuk membungkam perlawanan kita mahasiswa," tandasnya.
Sementara Wakil Presiden BEM Universitas Jayabaya, Tanggon, mengklarifikasi bahwa BEM Universitas Krisnadwipayana, Universitas Mercu Buana dan Universitas Jayabaya, membantah kabar yang menyebutkan perwakilan BEM tersebut ikut dalam rombongan aktivis bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke China. 
"Menyinggung adanya broadcast messages yang menyatakan BEM Unkris, UMB, dan Universitas Jayabaya menjadi peserta kunjungan ke China, kami menyatakan tidak berdasar," tegas Tanggon. 
Ia menyatakan BEM Jayabaya menolak menjadi peserta kunjungan ke China mengingat perjuangan gerakan mahasiswa sedang terkonsentrasi melakukan aksi perlawanan terhadap kenaikan BBM. 
"Perlawanan ini terus kami gulirkan karena kami sebagai bagian komponen gerakan mahasiswa tidak akan mengkhianati teman-teman lainnya dengan ikut rombongan ke China," pungkas Tanggon. 
Terkait aksi demo BEM PTM se Indonesia nanti, Rektor Uhamka yang juga Sekjen Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Suyatno mengatakan aksi demo merupakan aksi yang wajar dari kalangan calon intelektual mahasiswa. "Silakan saja berdemo. Mahasiswa pasti bersikap rasional dalam berdemo," tukasnya. (Bay/OL-3)

Penegasan sekelompok aktivis Mahasiswa: BEM dalam penolakan ajakan Kemenpora untuk kunjungan ke China, di duga kuat untuk meredam aksi demo para mahasiswa menolak kenaikan BBM. Penolakan ini diikuti kompak oleh banyak Badan Eksekutif Mahasiswa disejumlah Universitas. Dan mereka mengkecam penghianat rakyat bagi yang menerima ajakan Pemerintah tersebut.
          Aksi sejumlah aktivis mahasiswa tersebut merupakan perilaku organisasi dalam berkumpul, bekerjasama, menggapai satu tujuan: untuk mewakili masyarakat dalam menolak kenaikan BBM yang saat ini meresahkan seluruh rakyat di Indonesia melalui aspirasi pengutaraan pendapat yang diharapkan dapat di dengar oleh Pemerintah. Terhubung para Wakil Rakyat saat ini tidak dapat mewakili aspirasi rakyat itu sendiri.
Tentunya diharapkan, aksi demonstran nanti tidak berujung anarkis yang pada akhirnya rakyat-lah yang lagi-lagi menjadi korbannya.
referensi : wikipedia
                mediaindonesia.com