Minggu, 02 Desember 2012

Metode Riset: Metodologi Penelitian


Nama : Tertiera Nurariefani Azizah
Kelas : 3EA18
NPM : 19210435


ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN

Jurnal:
1.      Budhi Haryanto dan Soemarjati T.J. (2009) : Pengaruh Relationship Marketing, Trust, Commitment, Citra, dan Fasilitas pada Customer Loyalty.
2.      Lin Mayasari (2008) : PERILAKU PENCARIAN VARIASI: DITINJAU DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN IMBASNYA PADA LOYALITAS KESIKAPAN KONSUMEN
3.      Titik Desi Harsoyo, SE, MSi (2009) : PERANGKAP LOYALITAS PELANGGAN: SEBUAH PEMAHAMAN TERHADAP NONCOMPLAINERS PADA SETING JASA

METODOLOGI PENELITIAN
Metode berasal dari kata “methodos” yang berarti jalan untuk suatu usaha untuk mencapai tujuan. Selain itu Metode adalah suatu cara yang berhubungan dengan upaya ilmiah untuk memecahkan suatu masalah kerja, yaitu cara untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Sedangkan penelitian merupakan suatu usaha untuk memberikan atau mencari kebenaran guna memecahkan masalah secara ilmiah. Oleh karena itu di dalam penelitian ini dituntut untuk adanya langkah-langkah yang sistematis sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengemukakan, mengembangkan, dan menguji kebenaran atau pengetahuan dimana usaha yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah (Hadi, 1996 : 70).
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah construct (abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan nyata yang diamati) yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena (Indriantoro dan Supomo, 2002). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a)      Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variable independen (Husein Umar, 2001). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan.
b)      Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhinya variabel dependen (Husein Umar, 2001).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
  1. Kualitas produk
  2. Kualitas pelayanan
  3. Kepercayaan pelanggan



Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro dan Supomo, 2002).
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Loyalitas pelanggan
Jennie, 1997; dalam Nuraini, 2009; menyatakan bahwa pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk tertentu sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya, pada tahap berikutnya, pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan” mereka kepada produk-produk lain buatan produsen yang sama. Pada akhirnya mereka adalah konsumen yang setia kepada produsen tertentu untuk selamanya. Di lain pihak menurut Fornell (dalam Mouren Margaretha, 2004) loyalitas merupakan fungsi dari kepuasan pelanggan, rintangan pengalihan, dan keluhan pelanggan. Pelanggan yang puas akan dapat melakukan pembelian ulang pada waktu yang akan datang dan memberitahukan kepada orang lain atas apa yang dirasakan.
Adapun indikator variabel ini menurut Ramadania (2002) adalah :
a.      Pemberitaan hal positif tentang perusahaan kepada orang lain.
b.      Merekomendasikan perusahaan kepada seseorang yang membutuhkan informasi.
c.       Pilihan utama kepada perusahaan.
  1. Kualitas produk
Kotler dan Amstrong (2001) mengartikan kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya. Sementara Kotler (1994) berpendapat bahwa mutu produk dipakai untuk menyatakan tingkat kemampuan kerja suatu produk sesuai spesifikasi yang dijanjikan.

Adapun indikator variabel ini menurut Adianto (2007) adalah :
a.      Kinerja (Performance).
b.      Ciri / Keistimewaan Tambahan (Features).
c.       Kesesuaian dengan Spesifikasi (Conformance to Specification).
3. Kualitas pelayanan
Pelayanan menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak. Rangkuti (2002) berpendapat bahwa pelayanan merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepihak lain. Pada dasarnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Adapun indikator variabel ini menurut Ramadania (2002) adalah :
a.      Konsistensi sikap sopan dan ramah penjual.
b.      Menyediakan layanan pada waktu yang dijanjikan.
c.       Kecepatan pelayanan.
  1. Kepercayaan pelanggan
Morgan dan Hunt (1994) dalam Dharmmesta (2005) berpendapat bahwa ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada trust. Moorman, Deshpande, dan Zatman (1993) seperti dikutip oleh Dharmmestha (2005) mendefinisikan trust sebagai kesediaan (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya kepada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran karena ia mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain tersebut.
Adapaun indikator variabel ini adalah (Nuraini, 2009):
a.      Kejujuran penjual dalam bertransaksi.
b.      Tanggungjawab penjual kepada pembeli.
c.       Kepercayaan bahwa perusahaan memiliki reputasi yang baik.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar